MK STATISTIKA EKONOMIKA
Sabtu, 11 Januari 2014
MY BLOGGER
Sabtu, 14 Desember 2013
ANALISIS MODEL REGRESI
Pengertian model regresi
Contoh:
hubungan antara hasil penjualan (Y) dengan jumlah unit yang terjual (X). Jika harga penjualan adalah Rp 2.000 per unit, dan hubungan diatas dinyatakan dengan persamaan Y = 2X maka hubungan fungsional ini dapat ditunjukan seperti pada tabel dibawah ini
Sebuah hubungan statistik tidak seperti hubungan fungsional, hubungan ini tidaklah sempurna (exact). Secara umum observasi-observasi untuk sebuah hubungan statistik tidak berada (jatuh) tepat pada garis hubungan.
3. Tingkat keakuratan dalam mendapatkan variabel-variabel tersebut.
Korelasi Pearson
Model regresi linier dengan satu variabel bebas adalah sebagai berikut:
Sumber
Dapat dilihat disini
atau di My Blogger
Analisa regresi adalah suatu teknik
statistik yang menggunakan hubungan antara dua variabel atau lebih untuk
mendapatkan garis yang fit sehingga satu variabel dapat diprediksi atau
diestimasi berdasarkan variabel lainnya. Misal, jika seseorang
mengetahui hubungan antara biaya iklan dengan penjualan, maka orang
tersebut dapat memprediksi hasil penjualan dengan menggunakan analisa
regresi jika pengeluaran iklan sudah ditentukan. Tujuan model regresi
ini adalah untuk mendapatkan suatu bentuk hubungan antara variabel yang
akan diestimasi (dependent variable) dengan variabel bebas (independent variable)
dan menggunakan model tersebut untuk mengestimasi nilai dari variabel
yang akan di estimasi. Misal seorang manajer ingin melihat hubungan
antara biaya iklan perusahaannya dengan hasil penjualan perusahaannya,
ingin menguji hipotesa bahwa dengan bertambahnya biaya iklan maka hasil
penjualannyapun akan bertambah dan lebih jauh ingin
memperkirakan/estimasi seberapa kuat hubungannya.
Model regresi mengasumsikan bahwa faktor-faktor yang diramal menunjukkan adanya suatu hubungan sebab akibat (cause-effect relationship) dengan satu atau lebih variabel bebas (independent variable). Model causal lebih digunakan untuk pengambilan keputusan (decision making) dan kebijaksanaan (policy).
Konsep sebuah hubungan antara dua variabel, kita kenal dengan hubungan
fungsional dan hubungan statistik. Sebuah hubungan fungsional antara
dua variabel dinyatakan dengan sebuah formula matematika. Jika X adalah
variabel bebas (independent variable) dan Y adalah variabel tidak bebas (dependent variable), sebuah hubungan fungsional dapat ditulis sebagai berikut:
Y = f(X)
untuk nilai X tertentu, fungsi f merupakan nilai dari YContoh:
hubungan antara hasil penjualan (Y) dengan jumlah unit yang terjual (X). Jika harga penjualan adalah Rp 2.000 per unit, dan hubungan diatas dinyatakan dengan persamaan Y = 2X maka hubungan fungsional ini dapat ditunjukan seperti pada tabel dibawah ini
Sebuah hubungan statistik tidak seperti hubungan fungsional, hubungan ini tidaklah sempurna (exact). Secara umum observasi-observasi untuk sebuah hubungan statistik tidak berada (jatuh) tepat pada garis hubungan.
Pada Gambar.1. terlihat adanya hubungan
antara jumlah produksi dengan lamanya jam kerja. Makin besar produksi
makin lama jam kerjanya. Namun jika kita perhatikan, hubungan tersebut
bukanlah merupakan hubungan yang sempurna. Disana terlihat adanya
sebaran, adanya variasi jam kerja pada tiap-tiap jumlah produksi,
seperti pada X=30 dan X=80. Oleh karena adanya sebaran titik-titik pada
sebuah hubungan statistik, maka plot tersebut disebut diagram
pencar/sebaran (scatter diagram) dalam istilah statistik. Jika
kita buat garis hubungan yang menyatakan hubungan secara statistik
antara lamanya jam kerja dengan jumlah produksi seperti terlihat pada
Gambar.1, sebagian besar titik-titik tersebut tidak berada tepat pada
garis. Sebaran titik-titik disekitar garis mewakili variasi pada jam
kerja yang tidak berhubungan (tidak dipengaruhi) oleh jumlah produksi
dan ini cenderung disebabkan karena sifat random (acak) secara alamiah.
Hubungan statistik tetap berguna meskipun tidak adanya hubungan
fungsional yang secara tepat (exact). Sebaran titik-titik
sekitar garis hubungan itulah yang merupakan ciri-ciri dari sebuah
hubungan statistik. Dari gambar . 2 terlihat bahwa rata-rata dari
distribusi probabilita mempunyai hubungan yang sistematik pada level X.
Hubungan sistematik inilah yang dikatakan fungsi regresi dari Y
terhadap X. Garis dari fungsi regresi ini disebut garis regresi. Fungsi
regresi diatas adalah linier. Berdasarkan contoh diatas dapat kita
katakan bahwa rata-rata harapan (expected mean) lama jam kerja berubah-ubah secara linier dengan jumlah produksi.
Sebuah model regresi adalah:
- sebuah distribusi probabilita dari Y untuk setiap level X
- Rata-rata dari distribusi-distribusi probabilita tersebut berbeda dalam bentuk yang sistematis dengan X.
Model regresi mungkin saja terdiri dari
lebih dari satu variabel bebas, misal dengan dua variabel bebas X1 dan
X2. Hubungan antara rata-rata dari distribusi probabilita ini dengan
variabel bebas (X1 dan X2) ditentukan dalam sebuah regresi permukaan (surface) dalam suatu bidang tiga dimensi.
Pada kenyataannya dalam membuat sebuah
model, hanya beberapa variabel bebas tertentu yang dapat digunakan pada
sebuah model regresi pada situasi tertentu. Masalah pokok disini adalah
pemilihan variabel bebas untuk model regresi sehingga model tersebut
dapat digunakan dengan baik untuk kepentingan analisa. Yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan variabel bebas ini adalah:
1. Variabel-variabel
yang akan terpilih dalam model harus dapat mengurangi variasi yang
tersisa pada variabel tidak bebas Y
2. Variabel yang terpilih adalah variabel yang penting dalam proses analisa3. Tingkat keakuratan dalam mendapatkan variabel-variabel tersebut.
Korelasi Pearson
Statistik ini merupakan suatu ukuran
asosiasi atau hubungan yang dapat digunakan untuk menyatakan besar
hubungan linier antara dua variabel ketika data adalah data kuantitatif
(data berskala interval atau rasio) dan kedua variabel adalah bivariat
yang berdistribusi normal, sedangkan statistik untuk mengukur hubungan
dua variabel yang bersifat kualitatif dengan skala ordinal dapat
menggunakan korelasi Spearman (materi ini dibahas pada pertemuan
kesembilan. selain untuk melihat besar hubungan antar dua variable
kualitatif, korelasi ini juga dapat digunakan untuk menguji aumsi
kesamaan varians). Simbol korelasi pada ukuran populasi adalah
ρ (dibaca: rho) dan pada ukuran sampel adalah r. Formula untuk korelasi Pearson adalah sebagai berikut:
Besar hubungan linier antara produksi dan
jam kerja karyawan pada perusahaan industri tersebut adalah sebesar
0,9978 atau sebesar 99,78 persen. Jika nilai korelasi dikuadratkan akan
didapat suatu nilai yang menyatakan besarnya pengaruh variasi suatu
variabel terhadap variabel lainnya. Nilai tersebut biasa disebut dengan
koefisien determinasi (r2) (coefficient of determination). Koefisien determinasi mempunyai range
nilai berkisar antara 0 sampai 1 . Dalam hal contoh diatas, variasi
produksi mempunyai pengaruh sebesar 99,56 persen terhadap variasi jam
kerja karyawan pada perusahaan tersebut.
Bentuk model regresi linier sederhanaModel regresi linier dengan satu variabel bebas adalah sebagai berikut:
Model regresi pada persamaan (1) di atas
disebut model regresi linier sederhana, Sederhana karena hanya
menggunakan satu variabel bebas. Linier karena linier dalam parameter
dan juga dalam variabel bebasnya. Parameter β0 adalah konstanta (intercept) dari garis regresi. β0 dapat berarti nilai dari rata-rata distribusi probabilita Y pada X = 0. Namun jika model tidak mencakup X = 0, β0 tidak mempunyai arti apa-apa secara terpisah dalam model regresi. Parameter β1 adalah kemiringan (slope)
dari garis regresi yang merupakan suatu perubahan dari rata-rata
distribusi probabilita Y dengan bertambahnya 1 unit X. Nilai
observasi Y dalam percobaan ke –i adalah jumlah dari 2 komponen :
εi dan εj diasumsikan tidak berkorelasi, sehingga respon Yi dan Yj juga tidak berkorelasi. Asumsi standar adalah bahwa error independen, mempunyai rata-rata nol dan konstan varians σ2
serta mengikuti distribusi normal. Asumsi terakhir diperlukan untuk
membuat uji F dapat digunakan. Jika model yang dipilih benar, maka
residual harus menunjukkan kecenderungan mengikuti asumsi atau
setidaknya tidak bertentangan dengan asumsi.
Metode kuadrat terkecil secara khusus
menggunakan jumlah dari kuadrat deviasi. Jika kriteria ini dilambangkan
dengan Q, maka Q ditulis sebagai berikut:
menurut metoda kuadrat terkecil, dengan meminimumkan Q maka akan didapat estimator dari β0 dan β1 yaitu b0 dan b1. Secara matematik untuk mendapatkan nilai minimum dilakukan differensiasi terhadap Q secara parsial terhadap β0 dan β1 kemudian disamakan dengan nol.
Apapun bentuk fungsional dari distribusi εi ( begitu juga Yi) metode kuadrat terkecil (Least Square Method) memberikan estimator b0 dan b1 yang tidak bias (unbiased) dan mempunyai varians minimum diantara semua unbiased linear estimator (teorema Gauss-Marcov). Untuk membuat interval dari estimates dan melakukan uji, perlu dibuat suatu asumsi tentang bentuk fungsional dari distribusi εi . Asumsi standar adalah error
berdistribusi normal. Sedikit penyimpangan dari kenormalan tidaklah
menyebabkan masalah yang serius. Namun penyimpangan yang jauh dari
kenormalan haruslah diperhatikan. Kenormalan dari random error
dapat dipelajari dengan melihat beberapa grafik dari residu. Box plot
sangat membantu untuk mendapatkan informasi tentang kesimetrisan dari
residu dan kemungkinan adanya pencilan (outliers). Selain box
plot, kita juga dapat membuat histogram, diagram pencar, atau plot
batang daun dari residu untuk melihat penyimpangan dari kenormalan
secara umum. Namun untuk itu diperlukan jumlah sampel yang cukup besar
untuk studi regresi agar dapat memberikan informasi yang baik tentang
bentuk distribusi dari random error. Cara lain untuk melihat kenormalan
adalah dengan uji Lilliefors atau dengan uji kecocokan/kesesuaian (goodness of fit test). Jika asumsi tidak terlanggar dapat dikatakan bahwa dasar data yang digunakan sudah benar.
Sumber
Dapat dilihat disini
atau di My Blogger
Dosen Pengajar Mata Kuliah Statistik Ekonomi 1
ttd
Jumat, 13 Desember 2013
Buku Ilmu Ekonomi & Bisnis Keuangan
Index of /images/products/buku/bisnis--keuangan/ekonomi/ilmu-ekonomi
- Parent Directory
- Analisis Statistika.jpg
- Analisis Statistikal.jpg
- Analisis Statistikam.jpg
- Analisis Statistikas.jpg
- Antoin.jpg
- Antoinl.jpg
- Antoinm.jpg
- Antoins.jpg
- Ekonomi Internasional (Jilid 1) (Edisi 5).jpg
- Ekonomi Internasional (Jilid 1) (Edisi 5)l.jpg
- Ekonomi Internasional (Jilid 1) (Edisi 5)m.jpg
- Ekonomi Internasional (Jilid 1) (Edisi 5)s.jpg
- Ekonomi Internasional (Jilid 2) (Edisi 5).jpg
- Ekonomi Internasional (Jilid 2) (Edisi 5)l.jpg
- Ekonomi Internasional (Jilid 2) (Edisi 5)m.jpg
- Ekonomi Internasional (Jilid 2) (Edisi 5)s.jpg
- Ilmu Ekonomi Makro.jpg
- Ilmu Ekonomi Makrol.jpg
- Ilmu Ekonomi Makrom.jpg
- Ilmu Ekonomi Makros.jpg
- Konsep dan aplikasi.jpg
- Konsep dan aplikasil.jpg
- Konsep dan aplikasim.jpg
- Konsep dan aplikasis.jpg
- Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga (Jilid 1) (Edisi 9).jpg
- Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga (Jilid 1) (Edisi 9)l.jpg
- Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga (Jilid 1) (Edisi 9)m.jpg
- Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga (Jilid 1) (Edisi 9)s.jpg
- Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga (Jilid 2) (Edisi 8).jpg
- Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga (Jilid 2) (Edisi 8)l.jpg
- Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga (Jilid 2) (Edisi 8)m.jpg
- Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga (Jilid 2) (Edisi 8)s.jpg
- Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga (Jilid 2) (Edisi 9).jpg
- Pengantar Ekonnomi Mikro.jpg
- Pengantar Ekonnomi Mikrol.jpg
- Pengantar Ekonnomi Mikrom.jpg
- Pengantar Ekonnomi Mikros.jpg
- Riset Operasi dalam Pendekatan Algoritmis.jpg
- Riset Operasi dalam Pendekatan Algoritmisl.jpg
- Riset Operasi dalam Pendekatan Algoritmism.jpg
- Riset Operasi dalam Pendekatan Algoritmiss.jpg
- ekomoni manajerial.jpg
- ekomoni manajeriall.jpg
- ekomoni manajerialm.jpg
- ekomoni manajerials.jpg
- ekomoni pembangunan.jpg
- ekomoni pembangunanl.jpg
- ekomoni pembangunanm.jpg
- ekomoni pembangunans.jpg
- ekonomi Industri.jpg
- ekonomi Industril.jpg
- ekonomi Industrim.jpg
- ekonomi Industris.jpg
- ekonomi media.jpg
- ekonomi medial.jpg
- ekonomi mediam.jpg
- ekonomi medias.jpg
- malcolm baldrige criteria.jpg
- malcolm baldrige criterial.jpg
- malcolm baldrige criteriam.jpg
- malcolm baldrige criterias.jpg
- organizational excellence.jpg
- organizational excellencel.jpg
- organizational excellencem.jpg
- organizational excellences.jpg
- pengantar ekonomi makro.jpg
- pengantar ekonomi makrol.jpg
- pengantar ekonomi makrom.jpg
- pengantar ekonomi makros.jpg
- perekonomian indonesia.jpg
- perekonomian indonesial.jpg
- perekonomian indonesiam.jpg
- perekonomian indonesias.jpg
- prosedur statistik untuk penelitian pertanian.jpg
- prosedur statistik untuk penelitian pertanianl.jpg
- prosedur statistik untuk penelitian pertanianm.jpg
- prosedur statistik untuk penelitian pertanians.jpg
- vundamental volume 1.jpg
- vundamental volume 1l.jpg
- vundamental volume 1m.jpg
- vundamental volume 1s.jpg
Sumber:
Dapat diklik disini
Dosen Pengajar Mata Kuliah Statistik Ekonomi 1
ttd
Kamis, 12 Desember 2013
MATERI VALIDITAS & RELIABILITAS
UJI
VALIDITAS DAN REALIBILITAS ITEM PERTANYAAN PENELITIAN DILENGKAPI CONTOH PENGERJAAN DENGAN SPSS 16
Selamat siang sobat
semua.. Piye kabare? Hehehe.. Moga tetap sehat dan sukses selalu ya.. Amiiin..
Oke deh, kali ini saya
mau posting lagi nih sob hemm khusus bagi sobat yang mau ngadain penelitian
tapi pakai data primer.. Nah, otomatis sobat harus buat daftar pertanyaannya alias
kuesionernya dulu dong hehehe..
Nah, pertanyaan yang
bakal sobat pakai buat penelitian tuh kudu diuji dulu validitas dan
realibilitasnya.. Pertama, apa sih maksudnya valid dan reliable? Nah, valid itu
adalah jika item-item pertanyaan yang sobat buat cocok, pas/tepat sesuai dengan
tujuan penelitian sobat. Apa yang ingin
sobat ukur sudah bisa secara cermat diperoleh dengan menggunakan item-item
pertanyaan sobat.
Nah, karena alasan
itulah kita butuh menguji kevalidan item-item pertanyaan secara statistik yakni
dengan mengkorelasikan masing-masing skor item pertanyaan (masing-masing variabel)
dengan skor total (penjumlahan dari seluruh item pertanyaan 1 sampai terakhir).
Uji yang kita pakai adalah bivariate korelasi pearson (tanpa koreksi) dan
dengan koreksi (corrected item total
correlation).
Biasanya kalau item pertanyaan yang sobat pakai lumayan banyak, pakai yang tanpa koreksi saja sementara jika hanya sedikit (katakanlah 10 pertanyaan) pakai yang terkoreksi untuk menyurutkan pengaruh over estimate (estimasi yang lebih tinggi dari yang sebenarnya).
Biasanya kalau item pertanyaan yang sobat pakai lumayan banyak, pakai yang tanpa koreksi saja sementara jika hanya sedikit (katakanlah 10 pertanyaan) pakai yang terkoreksi untuk menyurutkan pengaruh over estimate (estimasi yang lebih tinggi dari yang sebenarnya).
Selanjutnya adalah reliabilitas. Jadi begini, item kuesioner/pertanyaan yang reliabel harus bersifat konsisten. Artinya kapanpun di waktu lain kita bahkan orang lain melakukan penelitian yang hampir sama dengan penelitian saat ini, pertanyaan yang kita pakai dalam meneliti masih handal dan bisa dipergunakan dengan memberikan hasil yang sama atau mendekati sama.
Nah, andaikata kita punya 10 pertanyaan, kita harus uji masing-masing pertanyaan ini lalu setelah kita uji validitas ternyata hanya ada 8 pertanyaan yang valid, maka hanya 8 pertanyaan inilah yang kita masukkan lagi ke dalam uji realibiltasnya. Oke tanpa berlama-lama, saya langsung berikan contohnya. Silahkan sobat download disini.
Pertanyaan yang dipakai disini terkait dengan konteks melihat motivasi. Saya buat demikian karena ada maksudnya untuk uji selanjutnya sob hehehe.. Yaudah ntar aja itu dipikirin hehehe,, Sekarang, silahkan masukin aja datanya dulu ke dalam SPSS, dan ubah saja nama variabel menjadi item1... item10 atau terserah sobat deh.. hehe..
Sobat lihat ada kolom item total. Nah, kolom ini merupakan penjumlahan dari total item pada masing-masing responden. Ingat, baris menunjukkan responden sedangkan kolom menunjukkan item pertanyaan. Jadi, kita menggunakan 10 item pertanyaan dengan 12 orang responden. Berikut tampilannya:
Selanjutnya kita
melakukan uji korelasi bivariat Pearson dengan mengklik Analyze, Correlate,
Bivariate. Lalu masukkan seluruh variabel ke dalam bagian Variables dan pada
bagian Correlation Coeficient centang
Pearson (default SPSS) uji 2 arah (two
tailed). Lalu klik OK. Ilustrasinya seperti ini:
Maka sobat akan mendapatkan output pengujian
seperti ini nih..
Perhatikan
masing-masing nilai korelasi item pertanyaan dengan item total. Oleh karena
kita menggunakan sampel 12 responden maka derajat kebebasan (degress of freedom) adalah n-2=10. Sekarang
cari nilai tabel r dengan derajat bebas (df)=10 pada Alpha 0,05 diperoleh
0,5760. Inilah batasan (cut off)
nilai yang kita pakai. Nilai korelasi harus lebih besar dari 0,5760. Nah, dari
output ternyata item pertanyaan 1,9 dan 10 tidak valid dipakai dalam
penelitian. Masing-masing nilainya lebih kecil dari 0,5760 yaitu 0,428; 0,283
dan 0,014 (tidak usah perhatikan arah, hanya nilainya).
Berarti
kita hanya menggunakan tujuh pertanyaan dalam penelitian (yang valid).
Namun
terkadang peneliti masih belum puas jika hanya menggunakan korelasi bivariat
yang belum dipersenjatai koreksi terhadap hasil yang overestimate kendati
pertanyaan yang mereka pakai sudah lumayan banyak (>20 pertanyaan). Jadi,
mereka lakukan lagi uji terkoreksi (corrected
item correlation).
Seperti yang saya sampaikan di atas, kalau item
pertanyaan sedikit perlu juga uji terkoreksi ini karena untuk jumlah item yang
sedikit, nilai over estimate akan berpengaruh terhadap hasil penelitian..
Hemmmh, jadi ayo deh kita lakukan uji validitas terkoreksinya hehehe..
Langkahnya,
pada SPSS silahkan pilih Analyze, Scale, Reliability Analysis. Masukkan item1
sampai 10 (Ingat, untuk itemtotal tidak perlu yaa hehehe). Berikut gambarannya:
Lalu jangan lupa klik
dulu Statistics dan pada bagian Descriptive For silahkan centang pilihan Scale
If Item Deleted. Ini gambarannya:
Ini dia output yang
dihasilkan:
Perhatikan saja nilai Corrected-nya dan masih sama dengan cut off value, kita pakai 0,5760. Ternyata
tidak hanya item 1,9 dan 10 saja yang nilainya lebih kecil daripada 0,5760
tetapi juga item 5 dan 8. Karena itu, kita membuang pertanyaan nomor
1,5,8,9,dan 10 dan untuk penelitian, kita hanya memakai 5 pertanyaan yang valid
saja yaitu item no 2,3,4,6, dan 7. Berikutnya, kelima pertanyaan yang valid ini
yang akan kita uji realibilitasnya ya sobaaat hehehe..
Jadi sedikit saran saja,
usahakan sobat buat item pertanyaan yang cukup banyak ya agar pada saat uji
validitas seenggaknya masih banyak pertanyaan valid yang bisa dipakai dalam
penelitian hehe..
Untuk uji realibilitas
tenang saja akan segera saya posting contohnya.. Yang pentingkan sobat dah
dapat dulu konsepnya bagaimana toh hehehe.. Oiya kalau mau download tabel r disini ya..
Dosen Pengajar Mata Kuliah Statistik Ekonomi 1
ttd
SOAL UTS & UAS STATISTIK EKONOMI
SOAL UTS & UAS STATISTIKA
SOAL UTS & UAS STATISTIKA EKONOMI 1
SOAL Ujian Tengah Semester Statistika Ekonomi 1 :
Berikut adalah data jumlah
pengunjung yang berbelanja di Matahari dalam periode 2 minggu terakhir :
55
|
56
|
62
|
62
|
63
|
63
|
63
|
64
|
64
|
64
|
64
|
64
|
65
|
65
|
67
|
67
|
67
|
67
|
68
|
69
|
70
|
70
|
70
|
71
|
73
|
73
|
73
|
74
|
74
|
75
|
75
|
75
|
75
|
76
|
76
|
76
|
77
|
77
|
77
|
77
|
77
|
77
|
77
|
78
|
78
|
78
|
78
|
79
|
79
|
80
|
80
|
80
|
80
|
80
|
81
|
81
|
81
|
82
|
83
|
84
|
84
|
86
|
87
|
87
|
87
|
88
|
88
|
89
|
90
|
90
|
90
|
91
|
92
|
95
|
95
|
96
|
97
|
97
|
98
|
99
|
Diminta :
a. Sederhanakan
data tersebut dalam tabel Distribusi Frekuensi !
b. Susunlah
tabel Distribusi Frekuensi Relatif u/ data tersebut !
c. Buatlah
tabel Frekuensi Kumulatif “Kurang Dari” & “Lebih Dari” !
d. Buatlah
sajian grafiknya dalam bentuk histogram & poligon !
SOAL UJIAN AKHIR
SEMESTER STATISTIKA EKONOMI 1
1.
Hitunglah
nilai Mean, Median & Modus dari Distribusi Frekuensi berikut :
Kelas Interval
|
Frekuensi
|
31
– 40
|
3
|
41
– 50
|
4
|
51
– 60
|
7
|
61
– 70
|
17
|
71
– 80
|
22
|
81
– 90
|
27
|
91
– 100
|
7
|
2.
Berikut adalah data hasil penelitian dari 12 perusahaan yang dilakukan untuk
mengetahui hubungan antara promosi dengan penjualan :
No
|
Perusahaan
|
X
|
Y
|
1
|
A
|
6
|
45
|
2
|
B
|
7
|
47
|
3
|
C
|
7
|
45
|
4
|
D
|
6
|
47
|
5
|
E
|
7
|
47
|
6
|
F
|
6
|
45
|
7
|
G
|
8
|
47
|
8
|
H
|
7
|
47
|
9
|
I
|
8
|
48
|
10
|
J
|
9
|
48
|
11
|
K
|
7
|
47
|
12
|
L
|
8
|
48
|
Tentukan
besarnya koefisien korelasinya !
3.
Sebuah
penelitian dilakukan u/ mengetahui hubungan antara pengeluaran (Y) dengan
pendapatan (X), sehingga diambil sampel sebanyak 10 keluarga dengan hasil
sebagai berikut :
Pengeluaran (Y)
|
7
|
8
|
10
|
11
|
12
|
14
|
14
|
16
|
17
|
22
|
Pendapatan (X)
|
8
|
10
|
12
|
14
|
15
|
19
|
22
|
24
|
26
|
30
|
Berdasarkan
data tersebut :
a.
Buatlah
persamaan regresinya !
b.
Berikan
interpretasi terhadap nilai b yang diperoleh !
c.
Dugalah
rata-rata pengeluaran apabila pendapatan seorang keluarga adalah 20 !
4.
Apa
yang anda ketahui tentang :
a.
Kuartil
b.
Desil
c.
Persentil
d.
Analisis
Regresi Berganda
SELAMAT BELAJAR (^_^)
Dosen Pengajar Mata Kuliah Statistik Ekonomi 1
ttd
Langganan:
Postingan (Atom)