Prosedur Pengujian Hipotesis
Langkah-langkah yang dipergunakan dalam menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut.
Berikut adalah langkah langkah pengujian hipotesis:
1. Menentukan Formulasi hipotesis
Dalam
langkah ini, formulasi hipotesisi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.
Hipotesis
nol atau hipotesis nihil ( nullhypotheses)
Disimbolkan
H0
merupakan hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang akan diuji.
Disebut hipotesis nol karena hipotesis tersebut tidak memiliki perbedaan atau
perbedaanya nol dengan hipotesis sebenarnya.
b.
Hipotesis
Alternatif atau Hipotesis Tandingan
Disimbolkan H1
atau Ha, merupakan hipotesis yang dirumuskan sebagai
lawan atau tandingan dari hipotesis nol. Dalam penyusunan hipotesis ini, akan
timbul tiga keadaan , yaitu :
·
Hipotesis
mengandung pengertian sama. Pengujian ini disebut pengujian dua sisi atau
pengujian dua arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan dan kiri.
·
Hipotesis
mengandung pengertian maksimum. Pengujian ini disebut satu sisi atau satu arah,
yaitu pengujian sisi atau arah kanan.
·
Hipotesis
mengandung pengertian minimum. Pengujian ini disebut satu sisi atau arah, yaitu
pengujian sisi atau arah kanan.
Apabila hipotesis nol tidak ditolak
(benar), maka hipotesis alternative ditolak, demikian pula sebaliknya.
2.
Menentukan Taraf Nyata (Significant Level)
Taraf nyata
adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis
terhadap nilai parameter populasinya. Taraf nyata dilambangkan dengan α (alpha). Besaran
yang sering digunakan untuk menentukan menetukan taraf nyata dinyatakan dalam
%, yaitu 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1). Besarnya nilai α bergantung pada
keberanian pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan yang
akan ditolerir. Besarnya kesalahan tersebut disebut sebagai daerah kritis
pengujian (critical region of a test) atau daerah penolakan (region og
rejection).
3.
Menentukan Nilai Uji Statistik
Uji statistika
merupakan rumus rumus yang berhubungan dengan distribusi tertentu dalam
pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan perhitungan untuk menduga
parameter data sampel yang diambil secara random dari sebuah populasi.
4.
Menentukan Kriteria Pengujian (diterima atau ditolak)
Kriteria
pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau menolak
hipotesis nol (H0)
dengan cara membandngkan nilai α tabel distribusinya (nilai kritis)
dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan dengan bentuk pengujiannya. Yang
dimaksud dengan bentuk pengujian adalah sisi atau arah pengujian , ada tiga
sisi atau arah pengujian, yaitu :
5. Membuat
Kesimpulan
Pembuatan
kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam penerimaan atau penolakan
hipotesis nol (H0),
sesuai dengan kriteria pengujiannya. Pembuatan kesimpulan dilakukan setelah
membandingkan nilai uji statistik dengan nilai α tabel atau nilai kritis.
Ada lima langkah pengujian hipotesis,
yaitu :
·
Langkah
I
Menentukan
formulasi hipotesis nol (H0)
dan hipitesis alternatifnya (H1).
·
Langkah
II
Memilih suatu
taraf nyata (α)
dan menentukan nilai tabel.
·
Langkah
III
Membuat
kriteria pengujian berupa penerimaan atau penolakan (H0).
·
Langkah
IV
Melakukan uji statistik.
·
Langkah
V
Membuat
kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan (H0).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar