A. Pengertian Pengujian Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu hupo dan thesis. hupo berarti lemah, kurang, atau di bawah dan thesis berarti teori, proposisi, atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Jadi, hipotesis dapat diartikan sebagai suatu pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara.(Hasan:2005,167)
Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis statistik akan diterima jika hasil pengujian membenarkan pernyataannya dan akan ditolak jika terjadi penyangkalan dari pernyataannya.
Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bisa benar atau salah, sehingga menimbulkan resiko. Besar kecilnya resiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas.
B. Kegunaan Pengujian Hipotesis
1. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan
perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam
penelitian.
3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan
C. Dua Tipe Hipotesis
- Hipotesis Korelatif yaitu pernyataan tentang ada atau tidak adanya hubungan antara dua
variable atau lebih.
- Hipotesis komparatif yaitu pernyataan tentang ada atau tidak adanya perbedaan antara
dua kelompok atau lebih.
D. Prosedur Pengujian Hipotesis
Langkah langkah yang dipergunakan dalam menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut.
Berikut adalah langkah langkah pengujian hipotesis :
1. Menentukan Formulasi Hipotesis
Dalam langkah ini, formulasi hipotesisi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Hipotesis nol atau hipotesis nihil ( nullhypotheses)
Disimbolkan H0 merupakan hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan
yang akan diuji. Disebut hipotesis nol karena hipotesis tersebut tidak
memiliki perbedaan atau perbedaanya nol dengan hipotesis sebenarnya.
b. Hipotesis Alternatif atau Hipotesis Tandingan
Disimbolkan H1 atau Ha, merupakan hipotesis yang dirumuskan sebagai lawan
atau tandingan dari hipotesis nol. Dalam penyusunan hipotesis ini, akan
timbul tiga keadaan , yaitu:
- Hipotesis mengandung pengertian sama. Pengujian ini disebut pengujian dua
sisi atau pengujian dua arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan dan kiri.
H0 : θ = θ0
H1 : θ ≠ θ0
- Hipotesis mengandung pengertian maksimum. Pengujian ini disebut satu sisi
atau satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan.
H0: θ = θ0
H1: θ > θ0
- Hipotesis mengandung pengertian minimum. Pengujian ini disebut satu sisi
atau arah yaitu pengujian sisi atau arah kiri.
H0: θ = θ0
H1: θ < θ0
2. Menentukan Taraf Nyata (Significant Level)
Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil
hipotesis terhadap nilai parameter populasinya (Hasan:2005,173).
Taraf nyata dilambangkan dengan α (alpha). Besaran yang sering digunakan
untuk menentukan menetukan taraf nyata dinyatakan dalam %, yaitu
1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1). Besarnya nilai α bergantun pada keberanian
pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan yang
akan ditolerir. Besarnya kesalahan tersebut disebut sebagai daerah kritis
pengujian (critical region of a test) atau daerah penolakan (region og rejection).
3. Menentukan Nilai Uji Statistik
Uji statistika merupakan rumus rumus yang berhubungan dengan distribusi tertentu
dalam pengujian hipotesis. Uji statistic merupakan perhitungan untuk menduga
parameter data sampel yang diambil secara random dari sebuah populasi.
4. Menentukan Kriteria Pengujian (diterima atau ditolak)
Kriteria pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau
menolak hipotesis nol (H0) dengan cara membandingkan nilai α tabel distribusinya
(nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya.
a. Penerimaan H0 terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar
daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada
di luar nilai kritis.
b. Penolakan H0 terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil
daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di
dalam nilai kritis.
5. Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam penerimaan atau
penolakan hipotesis nol(H0), sesuai dengan kriteria pengujiannya. Pembuatan
kesimpulan dilakukan setelah membandingkan nilai uji statistic dengan nilai α tabel
atau nilai kritis.
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu hupo dan thesis. hupo berarti lemah, kurang, atau di bawah dan thesis berarti teori, proposisi, atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Jadi, hipotesis dapat diartikan sebagai suatu pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara.(Hasan:2005,167)
Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis statistik akan diterima jika hasil pengujian membenarkan pernyataannya dan akan ditolak jika terjadi penyangkalan dari pernyataannya.
Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bisa benar atau salah, sehingga menimbulkan resiko. Besar kecilnya resiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas.
B. Kegunaan Pengujian Hipotesis
1. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan
perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam
penelitian.
3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan
C. Dua Tipe Hipotesis
- Hipotesis Korelatif yaitu pernyataan tentang ada atau tidak adanya hubungan antara dua
variable atau lebih.
- Hipotesis komparatif yaitu pernyataan tentang ada atau tidak adanya perbedaan antara
dua kelompok atau lebih.
D. Prosedur Pengujian Hipotesis
Langkah langkah yang dipergunakan dalam menyelesaikan pengujian hipotesis tersebut.
Berikut adalah langkah langkah pengujian hipotesis :
1. Menentukan Formulasi Hipotesis
Dalam langkah ini, formulasi hipotesisi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Hipotesis nol atau hipotesis nihil ( nullhypotheses)
Disimbolkan H0 merupakan hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan
yang akan diuji. Disebut hipotesis nol karena hipotesis tersebut tidak
memiliki perbedaan atau perbedaanya nol dengan hipotesis sebenarnya.
b. Hipotesis Alternatif atau Hipotesis Tandingan
Disimbolkan H1 atau Ha, merupakan hipotesis yang dirumuskan sebagai lawan
atau tandingan dari hipotesis nol. Dalam penyusunan hipotesis ini, akan
timbul tiga keadaan , yaitu:
- Hipotesis mengandung pengertian sama. Pengujian ini disebut pengujian dua
sisi atau pengujian dua arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan dan kiri.
H0 : θ = θ0
H1 : θ ≠ θ0
- Hipotesis mengandung pengertian maksimum. Pengujian ini disebut satu sisi
atau satu arah, yaitu pengujian sisi atau arah kanan.
H0: θ = θ0
H1: θ > θ0
- Hipotesis mengandung pengertian minimum. Pengujian ini disebut satu sisi
atau arah yaitu pengujian sisi atau arah kiri.
H0: θ = θ0
H1: θ < θ0
2. Menentukan Taraf Nyata (Significant Level)
Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil
hipotesis terhadap nilai parameter populasinya (Hasan:2005,173).
Taraf nyata dilambangkan dengan α (alpha). Besaran yang sering digunakan
untuk menentukan menetukan taraf nyata dinyatakan dalam %, yaitu
1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1). Besarnya nilai α bergantun pada keberanian
pembuat keputusan yang dalam hal ini berapa besarnya kesalahan yang
akan ditolerir. Besarnya kesalahan tersebut disebut sebagai daerah kritis
pengujian (critical region of a test) atau daerah penolakan (region og rejection).
3. Menentukan Nilai Uji Statistik
Uji statistika merupakan rumus rumus yang berhubungan dengan distribusi tertentu
dalam pengujian hipotesis. Uji statistic merupakan perhitungan untuk menduga
parameter data sampel yang diambil secara random dari sebuah populasi.
4. Menentukan Kriteria Pengujian (diterima atau ditolak)
Kriteria pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau
menolak hipotesis nol (H0) dengan cara membandingkan nilai α tabel distribusinya
(nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya.
a. Penerimaan H0 terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar
daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada
di luar nilai kritis.
b. Penolakan H0 terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil
daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. Atau nilai uji statistik berada di
dalam nilai kritis.
5. Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam penerimaan atau
penolakan hipotesis nol(H0), sesuai dengan kriteria pengujiannya. Pembuatan
kesimpulan dilakukan setelah membandingkan nilai uji statistic dengan nilai α tabel
atau nilai kritis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar